Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) turut berpartisipasi dalam Pameran Keterbukaan Informasi Publik 2025 yang digelar pada 14–16 Oktober di Jakarta.
Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi BNPT untuk memperkuat komitmen transparansi informasi serta meningkatkan kapasitas pelayanan publik.
Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT Brigjen Pol Tejo Wijanarko, S.I.K. menyampaikan bahwa keikutsertaan PPID BNPT dalam pameran ini merupakan kesempatan untuk belajar dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga negara lainnya.
“Yang pertama PPID BNPT perlu belajar ya. Dengan acara kegiatan seperti ini tentu banyak melihat, mendengar, berkomunikasi dengan para pihak, bagaimana PPID di kementerian lembaga yang lain termasuk BUMN. Dari situ saya kira bisa belajar,” ujarnya.
Tejo menambahkan, meskipun PPID BNPT tergolong baru berdiri pada 2021, semangat untuk terus berbenah dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat tetap menjadi prioritas.
“Kita berharap akan menjadi PPID yang lebih baik, baik dari segi pelayanannya kepada masyarakat maupun produk-produk yang kita hasilkan. Saya yakin dengan semangat dan kemampuan untuk belajar, PPID BNPT ke depan akan bisa memberikan pelayanan yang lebih optimal, baik dari sisi pelayanan maupun materi informasi yang kita berikan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia, Dr. Ir. Donny Yoesgiantoro, M.M., M.P.A., mengapresiasi antusiasme badan publik yang mengikuti pameran keterbukaan informasi publik pertama di Indonesia ini.
“Baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Tidak menyangkal antusiasme, ada 70 badan publik dan 36 stand badan publik yang mendukung acara ini,” ungkapnya.
Donny menjelaskan bahwa pameran ini menjadi wadah bagi badan publik untuk berbaur dan berkolaborasi dalam mewujudkan transparansi yang adaptif serta memperkuat keterikatan antara lembaga publik, Komisi Informasi Pusat (KIP), dan masyarakat.
“Tujuannya mengumpulkan inovasi dan program, tapi juga ada engagement antara badan publik dengan KIP dan masyarakat. Keterbukaan publik ada manfaatnya,” tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) ementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)
Dr. Ir. Ismail, M.T., menyoroti pentingnya keterbukaan informasi di era digital yang tetap menjaga keamanan dan integritas data.
“Informasi dan data bersifat digital dan bisa diakses. Informasi jauh lebih mudah sekarang. Keterbukaan tapi juga menjaga integritas data,” ujarnya.
Ismail menegaskan bahwa kualitas pelayanan informasi publik di masa kini ditentukan oleh keseimbangan antara transparansi, kecepatan akses, dan keamanan data.
“Keterbukaan dan ekspektasi untuk mendapatkan akses yang mudah dan cepat harus berjalan seiring. KIP perlu beradaptasi dengan teknologi digital. Berani buka, berani gunakan akses, tapi juga aman datanya,” pungkasnya.
Melalui ajang ini, BNPT berkomitmen untuk terus memperkuat tata kelola informasi publik yang transparan, bertanggung jawab, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat, sejalan dengan semangat keterbukaan informasi untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global.